MNS ELECTRONIC SERVICE CENTER

Jumat, 18 November 2016

SEJARAH KOTA TERCINTA KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO

      Kutoarjo awal mulanya bernama Semawong sejarah diawali dengan pertama kalinya berdirinya Mataram Islam oleh Danang Sutowijoyo atau Panembahan Senopati Loring Pasar putra dari Ki Ageng Pemanahan, pada masa itu nama Semawung sudah ada dan semawung sendiri berasal dari nama saudagar benang dari Cina yang bernama Sie mau wong yang tinggal disitu. pada waktu itu Danang Sutowijoyo memperistri putri dari Ki Ageng Panjawi penguasa Pati yang juga sahabat ayahnya Ki Ageng Pemanahan, yang bernama Waskitajawi untuk di jadikan permaisuri yang nantinya bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan melahirkan Mas Jolang.
      Danang Sutawijaya kemudian mendirikan Kesultanan Mataram tahun 1587.  Putara pertama Ki Ageng panjawi yang bernama Wasis Jayakusuma menjadi Adipati Pati bergelar Adipati Pragola Pati I.

 
Adipati Pragola Pati I Secara suka rela ia tunduk kepada Mataram karena kakaknya dijadikan permaisuri utama bergelar Ratu Mas, sedangkan Mas Jolang sebagai putra mahkota.
Pada tahun 1890 Pragola ikut membantu Mataram menaklukkan Madiun. Pemimpin kota itu yang bernama Rangga Jemuna (putra bungsu Sultan TrengganaDemak) melarikan diri ke Surabaya.

        Putri Wasis Jayakusuma/Adipati Pragola pati I yang bernama Retno Dumilah diambil Panembahan Senopati sebagai permaisuri kedua.
Peristiwa ini membuat Pragola sakit hati karena khawatir kedudukan kakaknya (Ratu Mas) terancam. Ia menganggap perjuangan Panembahan Senopati sudah tidak murni lagi. Pemberontakan Pati pun meletus tahun 1600. Daerah-daerah di sebelah utara Pegunungan Kendeng dapat ditaklukan Pragola.
Panembahan Senopati mengirim Mas Jolang yang tak lain adalah keponakan Wasis Jayakusuma/Adipati Pragola pati I ,untuk menghadapi pemberontakan Pragola paman dari Mas Jolang. Paman dan keponakan akhirnya bertempur, Kedua pasukan bertemu dekat Prambanan. Pragola dengan mudah melukai keponakannya itu sampai pingsan.
lalu Panembahan Senopati berangkat untuk menumpas Pragola. Menurut Babad Tanah Jawi, Ratu Mas sudah merelakan kematian adiknya. Pertempuran terjadi di Prambanan. Pasukan Pragola kalah dan mundur ke Pati. Panembahan Senopati mengejar dan menghancurkan kota itu. Akhirnya, Adipati Pragola pun hilang tidak diketahui nasibnya.

Wasis Jayakusuma/Adipati Pragola Pati I mempunyai putra :
1. Raden Mas Tdjoemantoko.
2. Raden ayu Retno Dumillah/ Kanjeng Ratu Beroek/Putri Moertisari.
3. Raden Mas Baoeredjo.


 Foto Makam Raden Mas Tumenggung Tdjuemantoko adipati pertama semawung/kutoarjo di Bukit Satria Desa Kaliwatubumi.




setelah dewasa Raden Mas Tdjoemantoko oleh sepupunya anak dari Budenya yang bernama Raden Mas Jolang yang telah menjadi Raja menggantikan ayahhandanya, menjadi sultan Mataram dengan gelar Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-ing-Ngalaga Mataram (lahir: Kotagede, ? - wafat: Krapyak, 1613) adalah raja kedua Kesultanan Mataram yang memerintah pada tahun 1601-1613. Ia juga sering disebut dengan gelar anumerta Panembahan Seda ing Krapyak, atau cukup Panembahan Seda Krapyak, yang bermakna "Baginda yang wafat di Krapyak". Tokoh ini merupakan ayah dari Sultan Agung, raja terbesar Mataram yang juga pahlawan nasional Indonesia.

Raden Mas Tdjoemantoko diangkat menjadi Tumenggung di Semawung tlatah bagelen oleh Sepupunya yang bernama Raden Mas Jolang yang telah menjadi raja menggantikan ayahhandanya, menjadi sultan Mataram dengan gelar Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-ing-Ngalaga Mataram dan Raden Mas Tdjoemantoko diberi gelar Raden Tumenggung Tdjoemantoko. setelah Raden Tumenggung Tdjoemantoko wafat dan di makamkan di bukit Satria desa kaliwatubumi kecamatan Butuh yang masyarakat juga sering menyebut dengan MBAH GIRI TDJUEMANTOKO.
          Kemudian putra beliau yang bernama Raden Mas Kowoe/Ki kowoe menggantikan ayahhandanya menjadi Tumenggung Semawung dengan gelar Raden Tumenggung Tdjoemantoko II.
Raden Tumenggung Tdjoemantoataulko II mempunyai putra bernama Raden Mas Gatoel.